News
- 29 July 2013
- Bahaya diet yang salah dan penggunaan supplemen vitamin
Diet berpusat pada daging, produk instan dan makanan cepat saji menyebabkan hypernutrition dan gizi tidak seimbang, awal dari berbagai penyakit modern.
Amerika Serikat, negara adidaya dan tanah Coca-Cola dan McDonald, adalah simbol dari kebebasan dan kemakmuran. Pada saat yang sama, lebih dari seperempat dari total populasi penduduk AS gemuk, tidak sehat, dan telah lama menderita berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas dan kanker. "McGovern Report" menjadi titik perubahan penting bagi AS. McGovern Report adalah diet panduan nasional disusun oleh pemerintah AS pada saat realisasi dari masalah gizi nasional. Pemerintah AS merekrut sarjana medis dan ahli dari seluruh dunia untuk melakukan studi yang dimulai pada tahun 1975 yang berlangsung selama 2 tahun pada efek dari gaya hidup diet pendudduk AS pada kesehatan seseorang.
McGovern Report menyatakan bahwa penyakit modern (kanker, penyakit orang dewasa, penyakit terkait gaya hidup) adalah penyakit yang disebabkan oleh diet yang tidak sehat dan kebiasaan makan yang menjelaskan bahwa diet berdasarkan makanan cepat saji, makanan instan, makanan olahan dan daging menyebabkan hypernutrition dan ketidakseimbangan yang dimanifestasikan sebagai penyakit seperti berbagai bentuk kanker dan penyakit gaya hidup. Ini adalah masalah yang menonjol tidak hanya di AS tetapi di banyak negara di seluruh dunia. Orang-orang saat ini berada pada risiko yang lebih tinggi dari penyakit akibat kebiasaan yang salah makan, gaya hidup yang tidak teratur, kurang olahraga, dan tingkat stres tinggi.
Menggunakan berbagai suplemen makanan dan multivitamin dapat menyebabkan kematian dini
Suplemen adalah salah satu tindakan pencegahan yang paling mudah bagi orang yang tidak bisa mengubah kebiasaan makan mereka. Hal ini tentu merupakan metode yang menarik jika semua nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh dapat dipenuhi dengan pil suplemen tunggal. Tapi bisakah nutrisi disintesis menjamin efek yang sama seperti yang terjadi nutrisi yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran secara alami?
National Institutes of Health (NH) pada Mei 2006 mengumumkan, "populasi orang dewasa di AS menghabiskan 23 miliar US dollar setiap tahunnya pada suplemen vitamin" dan menunjukkan bahwa suplemen terlalu overvalue di mata publik. The Washington Post melaporkan, "Setengah dari populasi orang dewasa AS mengkonsumsi suplemen vitamin dalam satu bentuk atau lain. Termasuk Eropa, jumlah orang yang memakai berbagai suplemen berkisar antara 80-160 juta jiwa."
Sebuah tim peneliti dari Copenhagen University Hospital di Denmark menganalisis 68 thesis dilakukan dengan sekitar 230.000 individu sebagai subjek dan melaporkan temuan mereka dalam Journal of American Medical Association pada Maret 2007.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ketika vitamin A, C, E dan beta-karoten yang diambil bersama-sama, angka kematian meningkat rata-rata 5%. Ketika masing-masing vitamin di atas diambil secara terpisah, vitamin A meningkatkan angka kematian sebesar 16%, vitamin E sebesar 4%, dan beta-karoten sebesar 7%. (Vitamin C tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat kematian.)
Vitamin Shock
The National Cancer Institute merilis sebuah thesis pada Mei 2007 dimana dalam sebuah studi yang dilakukan pada 290.000 mata pelajaran, individu-individu yang mengambil multivitamin setiap hari memiliki kemungkinan 30% lebih tinggi terkena kanker prostat dan risiko kematian karena nya. 2 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak menggunakan multivitamin setiap hari.
Mayoritas suplemen makanan yang dijual untuk umum disintesiskan secara artifisial dan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan dan meningkatkan kemungkinan kematian dini. Masyarakat medis dikejutkan dengan temuan ini yang kemudian dikenal sebagai 'Copenhagen Shock'.
Hasil studi menunjukkan bahwa vitamin yang bermanfaat bagi tubuh manusia adalah vitamin alami, bukan versi disintesis dan merekomendasikan memasok tubuh kekurangan vitamin melalui sumber makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran. Namun, meskipun berbagai hasil dari berbagai penelitian peringatan terhadap bahaya suplemen sintetis,banyak yang terus mengambil suplemen multivitamin, terpikat oleh iklan yang luas oleh perusahaan farmasi